Modul Network Trouble Shooting

untuk mendownload modulnya silahkan klik disini

Artikel Perbaikan Jaringan Komputer

untuk mendownload artikelnya silahkan klik disini

Trouble Shooting Masalah Jaringan

untuk dapat mendownload artikelnya silahkan klik disini

Trouble Shooting Jaringan

untuk dapat mendownload artikelnya klik disini

Belajar Membuat Jaringan Sendiri

untuk dapat mendownload caranya silahkan klik disini

Aplikasi Algoritma Huffman

untuk dapat mendownload makalahnya secara lengkap silahkan klik disini

TOKOH-TOKOH LASKAR PELANGI BESERTA KARAKTERNYA

Laskar Pelangi adalah sekumpulan anak yang lahir dan tumbuh di sebuah pulau kaya timah di negeri Indonesia. Namun, pulau yang semestinya kaya raya itu ternyata justru miskin tidak hanya dari sisi ekonomi, melainkan juga pendidikan. Di tengah-tengah keterbatasan fasilitas, anak-anak itu ternyata memiliki semangat belajar yang luar biasa tingginya. Dengan menonton film ini membuat saya tertawa, menangis, dan takjub mengetahui kegigihan dan kekreatifan anak-anak Laskar Pelangi dalam menjalani hidup mereka sebagai anak-anak Melayu. Berikut tokoh-tokoh laskar pelangi beserta karekternya masing-masing:
1.Borek yang sebutannya Samson, pria besar maniak berotot adalah seorang anak laki-laki bertubuh tinggi dan besar. Samson memiliki obsesi untuk memiliki tubuh yang macho dan gagah.
2.Lintang yang merupakan matematikawan pertama diBelitong. Semenjak hari pertama sekolah ia selalu aktif di dalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli matematika dan pernah membawa sekolahnya menjadi juara dalam lomba cerdas cermat. Tapi cita-citanya itu tidak tercapai semenjak ia ditinggal oleh ayahnya dan ia harus menghidupi kebutuhan keluarganya sendiri.

Kebutuhan dasar individu menurut A H Maslow

Maslow mengemukakan bahwa manusia memiliki lima kebutuhan yang bertingkat. Motivasi manusia dipengaruhi oleh kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi. Kebutuhan manusia bersifat hierarkis, artinya pemenuhannya dilakukan secara bertingkat. Tingkatan tersebut ada lima tahap yaitu:
a.Kebutuhan fisiologis, berupa sandang, pangan, papan, dan kebutuhan biologis.
b.Kebutuhan rasa aman, misalnya terbebas dari rasa sakit, ancaman PHK.
c.Kebutuhan sosial, kepemilikan, dan cinta, misalnya kebutuhan untuk berteman, menjadi anggota organisasi.
d.Kebutuhan psikologis, misalnya berupa pujian.
e.Aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk bertindak sesuai dengan kemauan dan bakatnya.

1.Implikasi proses penyesuaian diri remaja terhadap pendidikan

Lingkungan sekolah sangat berpengaruh pada perkembangan jiwa remaja, karena selain berfungsi sebagai pengajaran, sekolah juga berfungsi sebagai transformasi norma.
Dalam hal ini sekolah memiliki peranan yang tidak jauh dari keluarga, terutama wali kelas dan guru-guru BP.
Maka untuk tujuannya itu sekolah:
1. Menciptakan situasi “betah”.
2. Menciptakan suasana yng menyenangkan.
3. Memahami anak didik menyeluruh.
4. Menggunakan metode dan alat belajar yang menggairahkan.
5. Menggunakan prosedur evaluasi yang memotivasi belajar.
6. Ruangan kelas yang sehat.
7. Tata tertib yang dipahami.
8. Teladan dari para guru.
9. Kerja sama dan saling pengertian para guru.
10. Melaksanakan program BP yang baik.
11. Memiliki kepemimpinan yang penuh pengertian dan tanggung jawab.
12. Hubungan yang baik antara sekolah dan OT.

Jenis-Jenis Memori (Media Penyimpanan)

Memori merupakan media penyimpanan data pada komputer, yang mana memory ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

A. MEMORI INTERNAL
Memori jenis ini dapat diakses secara langsung oleh prosesor. Memori internal memiliki fungsi sebagai pengingat. Dalam hal ini yang disimpan di dalam memori utama dapat berupa data atau program. Secara lebih tinci, fungsi dari memori utama adalah :
Menyimpan data yang berasal dari peranti masukan sampai data dikirim ke ALU (Arithmetic and Logic Unit) untuk diproses
* Menyimpan daya hasil pemrosesan ALU sebelum dikirimkan ke peranti keluaran
* Menampung program/instruksi yang berasal dari peranti masukan atau dari peranti pengingat sekunder

Peralatan Penyimpanan Data

untuk dapat mendownloadnya silahkan klik disini

FIFO dan LIFO

FIFO (first in first out) memiliki pengertian Masuk Pertama, Keluar Pertama, yang abstak dalam cara mengatur dan manipulasi data yang relatif terhadap waktu dan prioritas. Ungkapan ini menjelaskan prinsip dari teknik pemrosesan atau melayani permintaan bertentangan dengan memesan proses pertama datang, pertama-dilayani (FCFS) perilaku: apa yang masuk pertama adalah menangani pertama, apa yang datang di depan menunggu sampai pertama selesai, dll

LIFO (Last In First Out) memiliki pengertian terakhir masuk, pertama keluar. Dalam ilmu komputer dan teori queueing ini merujuk kepada cara item disimpan dalam beberapa jenis struktur data yang diproses. Dengan definisi, dalam sebuah struktur LIFO linear daftar, elemen dapat ditambahkan atau diambil dari satu akhirnya, yang disebut "atas". LIFO struktur dapat digambarkan dengan contoh yang sempit, ramai lift dengan pintu kecil . Ketika lift mencapai tujuan, yang terakhir untuk mendapatkan orang harus pertama untuk turun.

Satuan kecepatan baca data

Berikut satuan kecepatan data yang saya ketahui:
a.Bit, Singkatan dari binary digit (angka biner)- merupakan satuan data terkecil. Nilainya cuma 1 dan 0 walau kelihatannya sederhana, tapi dua angka inilah yang mengalir terus didalam PC, berputar dari processor, Motherboard, chip memory sampai keperangkat-perangkat penyimpanan data dan output lainnya atau sebaliknya.
b.Byte, terbentuk dari delapan bit. Sebuah byte merupakan kumpulan bit terkecil yang
dapat dimengerti komputer. Sebuah byte mewakili angka desimal dari 0 sampai 255. Byte juga digunakan untuk mewakili huruf-huruf, angka-angka, simbol-simbol lain dalam bentuk ASCII (American Standart Code for Information).
c.Kilobyte, Satuan kilo biasanya berarti seribu, tapi satu kilobyte tidak sama dengan 1.000 byte, jadi Komputer kan bekerja dengan sistem biner, maka satu kilobyte sebenarnya sama dengan 1.024 byte.

Definisi gerakan head harddisk

Gerakan head dikendalikan oleh actuator arm (lengan penggerak). Data "0" dan "1" disimpan dalam piringan dalam bentuk pola-pola magnet. Head baca/tulis membentuk pola ini ke piringan ketika proses penulisan terjadi, ketika membaca head akan mengkonversi bentuk pola ini ke dalam bentuk "0" dan "1". Lapisan magnetik terdiri dari daerah-daerah mikroskopik yang disebut domain. Setiap domain seperti magnet mungil dengan kutub-kutub yang berlawanan (utara/selatan atau positif/negatif). Data "1" dipresentasikan sebagai daerah dengan kutub positif di sisi kiri sedangkan data "0" dipresentasikan sebagai daerah dengan kutub positif di sisi kanan. Ada cara efektif untuk merekam data "0" dan "1" yaitu dengan teknik flux reversal. Ketika head akan menuliskan "1" maka head akan membalik polaritas magnet, sedangkan untuk "0" head tidak akan membalik polaritasnya.

Faktor kecepatan transfer pada harddisk

Menurut saya faktor kecepatan transfer pada harddisk dipengaruhi oleh jenis harddisk tersebut yaitu ada ATA, SATA, dan SCSI. Dimana diantara ketiga jenis tersebut yang paling cepat adalah SCSI karena memiliki tingkat kecepatan putaran piringan yang pling tinggi. Disamping itu juga ada piringan magnetik yang mempengaruhi, semakin cepat putaran harddisk, maka jumlah data yang dapat dibaca oleh head semakin banyak. Demikian pula sebaliknya.

Penyebab terjadinya bad sector pada hardisk

Ada beberapa penyebab yaitu diantaranya yang saya ketahui:
a.Improperly Shut Down, yaitu mematikan komputer tanpa prosedur shutdown dengan normal, karena tujuan dari prosedur shutdown itu sendiri adalah untuk mengamankan posisi head dari piringan harddisk agar tidak bergesekan (atau bisa juga diistilahkan dengan parkir harddisk). Jika komputer dimatikan tidak melalui prosedure yang tepat maka posisi head atau tempat parkir harddisk tidak sesuai pada tempatnya sehingga menyebabkan gangguan atau kerusakan pada harddisk itu sendiri.
b.File, dalam beberapa kasus, file berpotensi juga menyebabkan bad sector, contohnya file yang corrupt dan rusak, atau penginstalasian program yang salah.

Normalisasi Tabel

untuk bisa mendownloadnya silahkan klik disini

DBMS (Data Base Manajemen Sistem)

DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem basis data yang “sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai oleh banyak user sesuai dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang.
Berdasarkan orientasi pemakainya, kita dapat mengelompokkan DBMS dalam 2 katagori, yaitu:
1. DBMS yang berorientasi untuk satu atau sedikit pemakai
MS-Access, dBase/Clipper, FoxBase, Borland-Paradox merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih diorientasikan untuk satu pemakai dan karena itu dapat dengan mudah dipasang di komputer pribadi (Personal Computer/PC). Pada DBMS kelompok pertama ini pengembangannya terjadi pada aspek-aspek:

1. Jika awalnya, struktur tabel hanya mencakup pendefinisian nama field, tipe dan ukurannya, DBMS yang lebih baru juga memasukkan feature boleh tidaknya field dikosongkan, nilai awal (default), deksripsi field dan bentuk validasi (pendefinisian domain nilai) sebagai bagian dari struktur tabel.

2. Tipe data yang dapat ditangani oleh DBMS terbaru sudah semakin banyak, seperti untuk mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data teks yang panjang, teks berformat, gambar, data OLE, uang dan data autoincrement (yang nilainya bertambah otomatis)

3. Bersama dengan komponen utamanya, DBMS kelompok ini juga seringkali dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan untuk mempermudah pemakai dalam menggunakan DBMS seperti untuk pembuatan query, pembuatan laporan, pembuatan screen untuk berinteraksi dengan data, bahkan hingga pembuatan (men-generate) perinta makro basis data secara otomatis melalui pendifinisian menu dan tampilan layar.

4. DBMS kelompok ini, karena memang lebih diorientasikan untuk pemakai tunggal, juga sering dimanfaatkan sebagai media pembangun aplikasi basis data, sehingga DBMS dan aplikasi basis data jadi menyatu bahkan aplikasi basis data jadi penyatu bahkan aplikasi basis data sendiri dianggap seabgai objek basis data sebagaimana tabel-tabel data yang kita gunakan untuk menyimpan data.
Karena orientasi pemakai seperti itu, maka DBMS-DBMS kelompok ini, lemah dalam sejumlah aspek yang justru harus sangat diperhatikan pada kelompok DBMS yang kedua, seperti yang berkaitan dengan masalah pengamanan basis data, pemeliharaan basis data, mengendalikan persaingan pemakaian basis data dan lain-lain.

2. DBMS yang berorientasi untuk banyak pemakai

SQL dan Standarisasi yang digunakan

SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.
Sejarah SQL dimulai dari artikel seorang peneliti dari IBM bernama EF Codd yang membahas tentang ide pembuatan basis data relasional pada bulan Juni 1970. Artikel ini juga membahas kemungkinan pembuatan bahasa standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut. Bahasa tersebut kemudian diberi nama SEQUEL (Structured English Query Language).
Setelah terbitnya artikel tersebut, IBM mengadakan proyek pembuatan basis data relasional berbasis bahasa SEQUEL. Akan tetapi, karena permasalahan hukum mengenai penamaan SEQUEL, IBM pun mengubahnya menjadi SQL. Implementasi basis data relasional dikenal dengan System/R.

Nilai Eigen dan Vektor Eigen

Definisi
Jika A = matriks kuadrat dan  = sebuah skalar maka:
1. Matrik A-I disebut matrik karakteristik dari A. Bentuk polynomial karakteristik dalam , det(A-i), disebut polynomial karakteristik dari A, sedangkan persamaan det(A--i)=0 disebut persamaan karakteristik dari A.
2. Akar dari persamaan det(A--i)=0 disebut akar – akar karakteristik dari A atau eigen value dari A.
3. Jika  adalah sebuah nilai eigen dari A, maka penyelesaian nontrivial dari persamaan (A-i)x = 0 disebut vektor – vektor karakeristik dari A yang berhubungan dengan . Sebuah vektor bukan nol X adalah sebuah nilai eigen dari A jika kondisinya AX=X untuk nilai – nilai nyata .
4. Jadi Jika A adalah matrik n x n, maka vektor tak nol x di dalam Rn dinamakan vektor eigen dari A jika Ax adalah kelipatan skalar dari x, yaitu,
i. Ax = x
untuk suatu skalar . Skalar  disebut nilai eigen dari A dan x dikatakan vektor eigen yang bersesuaian dengan .

Ambiguitas Dalam Berbahasa

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Setiap orang tidak pernah luput dari komunikasi. Komunikasi merupakan suatu cara bagi manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Salah satunya dengan menggunakan media bahasa. Dengan menggunakan bahasa inilah manusia dapat berkomunikasi. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting di kawasan republik kita, karena dengan adanya bahasa Indonesia, seluruh suku yang ada di Indonesia dapat disatukan sehingga dapat berkomunikasi dengan baik yaitu dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Ada pepatah yang menyatakan bahwa “bahasa menunjukkan bangsa”. Tutur bahasa seseorang menunjukkan tinggi rendahnya budaya orang itu. Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan jumlah penduduk yang besar pula dan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Disitulah letak fungsi bahasa Indonesia yaitu menyatukan beragam bahasa sehingga menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional.
Meskipun bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional dan sudah diresmikan secara nasional, tetapi masih ada penggunaan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku, yaitu masih ada kesalahan-kesalahan dalam penggunaan bahasa, baik itu dalam pengucapan maupun pada penulisan.
Salah satu jenis kesalahan dalam berbahasa dan komonikasi suatu tulisan atau tuturan ialah karena adanya ambiguitas atau sering disebut ketaksaan. Karena banyaknya kesalahpahaman dalam memaknai suatu kata atau kalimat, kami mencoba menganalisis kesalahan tersebut dan mengangkatnya dalam sebuah makalah yang berjudul “Ambiguitas Dalam Berbahasa”.

Kalimat Tanpa Subjek Dan Atau Predikat

Untuk mendownloadnya silahkan klik disini

TATARAN LINGUISTIK (3) : SINTAKSIS

Morfologi dan sintaksis adalah bidang tataran iinguistik yang secara tradisional disebut tata bahasa atau grarnatika. Morfosintaksis merupakan gabungan dari morfologi dan sintaksis. Morfologi membicarakan struktur internal kata, sedangkan sintaksis membica­rakan kata dalam hubungannya dengan kata lain, atau unsur-unsur lain sebagai suatu satuan ujaran.

Struktur Sintaksis

Secara umum struktur sintaksis itu terdiri dari susunan subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K). Susunan fungsi sintaksis tidak selalu berurutan S, P, O dan K. Keempat fungsi ini tidak harus ada dalam setiap struktur sintaksis.Namun banyak pakar yang menyatakan bahwa suatu struktur sintaksis minimal harus memiliki fungsi Subyek dan fungsi Predikat.

Mengenai harus munculnya sebuah Objek pada kalimat yang Prediatnya bebera verba transitif, ternyata dalam bahasa Indonesia ada sejumlah verba transitif yang Obyeknya tidak perlu ada, yaitu verba yang secara simatik menyatakan ”kebiasaan” atau verba itu mengenai orang pertama tunggal atau orang banyak secara umum.

Identitas Nasional

Pengertian Identitas Nasional
Identitas Nasional pada hakikatnya merupakan "manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu nation (bangsa) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hldup dan kehidupannya".(Wibisono Koento : 2005) Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Dalam terminologi antropologi, identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan sendiri, kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau negara sendiri. Mengacu pada pengertian ini identitas tidak terbatas pada individu semata, tetapi berlaku pula pada suatu kelompok. Adapun kata nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik, seperti budaya, agama, dan bahasa, maupun nonfisik, seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan. Himpunan kelompok-kelompok inilah yang disebut dengan istilah identitas bangsa atau identitas nasional yang pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok (colective action) yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atribut-atribut nasional.

Ketahanan Nasional (Indonesia)

Pengertian Ketahanan Nasional (Indonesia)
Ketahanan Nasional (Indonesia) adalah kondisi dinamis suatu bangsa (Indonesia) yang meliputi segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional (Lemhannas, 2002 : 98). Hakekat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia

Hakekat Ketahanan Nasional Indonesia
Adalah Keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup dan tujuan negara. Hakekat Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah Pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional. Model Alfred Thayer Mahan menjelaskan tentang konsepsi dasar ketahanan nasional sebagai kekuatan nasional suatu bangsa, yang dapat di penuhi apabila bangsa tersebut telah memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:Letak geografi, Bentuk atau wujud bumi, Luas wilayah, Jumlah penduduk,Watak nasional atau bangsa, Sifat pemerintahan. Ketahanan nasional ini, tergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh warga Negara dalam membina aspek alamiah serta aspek social sebagai landasan penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang Sifat Ketahanan Nasional Indonesia

HAK ASASI MANUSIA (HAM)

1. HAKIKAT HAM Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setiap manusia sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa. Mustafa Kemal Pasha (2002) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan HAM ialah hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir yang melekat pada esensinya sebagai anugerah Allah SWT. Pendapat lain yang senada menyatakan bahwa hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dibawa sejak lahir yang melekat dengan potensinya sebagai makhluk dan wakil Tuhan (Gazalli 2004) Kesadaran akan hak asasi manusia didasarkan pada pengakuan bahwa semua manusia sebagai makhluk Tuhan memiliki derajat dan martabat yang sama. Dengan pengakuan akan prinsip dasar tersebut, setiap manusia memiliki hak dasar yang disebut hak asasi manusia. Jadi, kesadaran akan adanya hak asasi manusia tumbuh dari pengakuan manusia sendiri bahwa mereka adalah sama dan sederajat. Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan, sebagai berikut.

NEGARA HUKUM

1. PENGERTIAN NEGARA HUKUM
Pengertian negara hukum secara sederhana adalah negara yang penyelenggaraan kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum. Dalam negara hukum, kekuasaan menjalankan pemerintahan berdasarkan kedaulatan hukum (supremasi hukum) dan bertujuan untuk menjalankan ketertiban hukum (Mustafa Kamal Pasha, dalam Dwi Winarno, 2006). Ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa dalam negara hukum, hukum sebagai dasar diwujudkan dalam peraturan perundang-undangan yang berpuncak pada konstitusi atau hukum dasar negara. Konstitusi negara juga harus berisi gagasan atau ide tentang konstitusionalisme, yaitu adanya pembatasan atas kekuasaan dan jaminan hak dasar warga negara. Dengan demikian dalam negara hukum, kekuasaan negara berdasar atas hukum, bukan kekuasaan belaka serta pemerintahan negara berdasar pada konstitusi yang berpaham konstitusionalisme, tanpa hal tersebut sulit disebut sebagai negara hukum. Supremasi hukum harus mencakup tiga ide dasar hukum, yakni keadilan, kemanfaatan, dan kepastian. Oleh karena itu di negara hukum, hukum harus tidak boleh mengabaikan “rasa keadilan masyarakat”. Negara-negara komunis atau negara otoriter memiliki konstitusi tetapi menolak gagasan tentang konstitusionalisme sehingga tidak dapat dikatakan sebagai negara hukum dalam arti sesungguhnya. Jimly Asshiddiqie (dalam Dwi Winarno, 2006) menyatakan bahwa negara hukum adalah unik, sebab negara hendak dipahami sebagai suatu konsep hukum. Dikatakan sebagai konsep yang unik karena tidak ada konsep lain. Dalam negara hukum nantinya akan terdapat satu kesatuan sistem hukum yang berpuncak pada konstitusi atau undang-undang dasar. Dengan adanya hal tersebut, penyelenggaraan negara dan rakyat dapat bersatu di bawah dan tunduk pada sistem yang berlaku. Sehingga

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

A. Pengertian Wawasan Nusantara
Setiap bangsa mempunyai wawasan nasional (national outlook) yang merupakan visi bangsa yang bersangkutan meneju ke masa depan. Adapun wawasan nasional bangsa Indonesia di kenal dengan Wawasan Nusantara. Istilah wawasan nusantara terdiri dari dua buah kata yakni wawasan dan nusantara. Wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Sehingga wawasan dapat berarti cara pandang, cara meninjau, atau cara melihat. Sedangkan Nusantara berasal dari kata ‘nusa’ yang berarti pulau – pulau, dan ‘antara’ yang berarti diapit di antara dua hal (dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia serta dua samudera yakni samudera Pasifik dan samudera Hindia). Berdasarkan teori-teori tentang wawasan, latar belakang falsafah pancasila, latar belakang pemikiran aspek kewilayahan, aspek sosial budaya, dan aspek kesejarahan, terbetuklah satu wawasan nasional indonesia yang disebut wawasan nusantara dengan rumusan pengertian yang sampai ini berkembang sebagai berikut:

HAK DAN KEWAJIBAN BANGSA INDONESIA

1. Pengertian Warganegara Dan Penduduk

Syarat berdirinya suatu negara merdeka adalah harus memiliki wilayah tertentu, rakyat yang tetap, dan terdapat pemerintahan yang berdaulat. Warganegara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu itulah yang berhubungan dengan negara. Dalam hubungan antara warganegara dan negara, warganegara mempunyai kewajiban – kewajiban terhadap negara begitu juga sebaliknya. Setiap warganegara adalah penduduk suatu bangsa, tetapi belum tentu suatu penduduk adalah warganegara. Penduduk suatu bangsa mencakup warganegara dan orang asing, yang memiliki hubungan yang berbeda dengan negara. Setiap warganegara mempunyai hubungan yang tak terputus meskipun dia bertempat tinggal di luar negeri. Sedangkan orang asing hanya mempunyai hubungan selama dia bertempat tinggal di wilayah negara tersebut. Menurut UUD 1945, negara melindungi segenap penduduk, misalnya dalam pasal – pasal sebagai berikut :

Makalah Negara dan Konstitusi

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG
Reformasi menuntut dilakukannya amandemen atau mengubah UUD 1945 karena yang menjadi causa prima penyebab tragedi nasional mulai dari gagalnya suksesi kepemimpinan yang berlanjut kepada krisis sosial-politik, bobroknya managemen negara yang mereproduksi KKN, hancurnya nilai-nilai rasa keadilan rakyat dan tidak adanya kepastian hukum akibat telah dikooptasi kekuasaan adalah UUD Republik Indonesia 1945. Itu terjadi karena fundamen ketatanegaraan yang dibangun dalam UUD 1945 bukanlah bangunan yang demokratis yang secara jelas dan tegas diatur dalam pasal-pasal dan juga terlalu menyerahkan sepenuhnya jalannya proses pemerintahan kepada penyelenggara negara. Akibatnya dalam penerapannya kemudian bergantung pada penafsiran siapa yang berkuasalah yang lebih banyak untuk legitimasi dan kepentingan kekuasaannya. Dari dua kali kepemimpinan nasional rezim orde lama (1959 – 1966) dan orde baru (1966 – 1998) telah membuktikan hal itu, sehingga siapapun yang berkuasa dengan masih menggunakan UUD yang all size itu akan berperilaku sama dengan penguasa sebelumnya.
Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan, dan tidak boleh diubah kini telah mengalami beberapa perubahan. Tuntutan perubahan terhadap UUD 1945 itu pada hakekatnya merupakan tuntutan bagi adanya penataan ulang terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Atau dengan kata lain sebagai upaya memulai “kontrak sosial” baru antara warga negara dengan negara menuju apa yang dicita-citakan bersama yang dituangkan dalam sebuah peraturan dasar (konstitusi). Perubahan konstitusi ini menginginkan pula adanya perubahan sistem dan kondisi negara yang otoritarian menuju kearah sistem yang demokratis dengan relasi lembaga negara yang seimbang. Dengan demikian perubahan konstititusi menjadi suatu agenda yang tidak bisa diabaikan. Hal ini menjadi suatu keharusan dan amat menentukan bagi jalannya demokratisasi suatu bangsa.
Realitas yang berkembang kemudian memang telah menunjukkan adanya komitmen bersama dalam setiap elemen masyarakat untuk mengamandemen UUD 1945. Bagaimana cara mewujudkan komitmen itu dan siapa yang berwenang melakukannya serta dalam situasi seperti apa perubahan itu terjadi, menjadikan suatu bagian yang menarik dan terpenting dari proses perubahan konstitusi itu. Karena dari sini akan dapat terlihat apakah hasil dicapai telah merepresentasikan kehendak warga masyarakat, dan apakah telah menentukan bagi pembentukan wajah Indonesia kedepan. Wajah Indonesia yang demokratis dan pluralistis, sesuai dengan nilai keadilan sosial, kesejahteraan rakyat dan kemanusiaan.

Jenis-jenis Kedaulatan

Ø Kedaulatan Tuhan

Teori kedaulatan Tuhan (Gods souvereiniteit) meyatakan atau menganggap kekuasaan pemerintah suatu negara diberikan oleh Tuhan. Karena merasa mewakili Tuhan dalam melaksanajan kekuasaan, raja sering merasa berkuasa dan berbuat semaunya, tanpa memikirkan rakyat. Misalnya kerajaan Belanda, Raja atau ratu secara resmi menamakan dirinya Raja atas kehendak Tuhan “bij de Gratie Gods”. Teori ini terjadi di negara-negara otoriter.

Ø Kedaulatan Negara

Teori kedaulatan Negara (Staats souvereiniteit)menganggap sebagai suatu axioma yang tidak dapat dibantah, artinya dalam suatu wilayah negara, negaralah yang berdaulat. Inilah inti pokok dari semua kekuasaan yang ada dalam wilayah suatu negara.

Otto Mayer (dalam buku Deutsches Verwaltungsrecht) menyatakan “kemauan negara adalah memiliki kekuasaan kekerasan menurut kehendak alam”.

Bukti bahwa Pendidikan Kewarganegaraan itu ada sepanjang Bangsa dan Negara Indonesia itu ada

Pendidikan Kewarganegaraan pada hakikatnya merupakan pendidikan dalam membentuk karakter Bangsa. Selain itu dalam UU No.20 Tahun 1989, Pasal 39(2) juga diatur bahwa Pendidikan di semua jenjang wajib memuat Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan demikian terlihat jelas, begitu pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi warga negara itu sendiri. Dengan adanya Pendidikan Kewarganegaraan seorang warga negara dapat turut serta berpartisipasi dalam kegiatan negara. Baik dalam kegiatan politik maupun dalam bidang pertahanan keamanan. Setiap warga negara juga akan mengetahui ideologi negaranya. Dilihat dari tujuan Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri, yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan akan memberikan pengetahuan tentang kewarganegaraan, memberikan nilai tentang kewarganegaraan, serta memberikan percaya diri menjadi seorang warga negara. Dalam kaitannya dengan Bangsa Indonesia, selama seseorang masih menjadi warga negara Indonesia, maka selama itu juga orang tersebut wajib mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan, untuk dapat berperilaku yang baik menjadi seorang warga negara. Untuk mengetahui hak dan kewajiban menjadi seorang warga negara. Itulah menjadi bukti bahwa Pendidikan Kewarganegaraan akan tetap ada sepanjang Bangsa dan Negara Indonesia ini ada.

Perkembangan kognitif menurut Jean Piaget pada masa pertumbunhan dan perkembangan

Teori perkembangan kognitif menurut Jean Piaget dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu :
a. Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:
- Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.
- Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.
- Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
- Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
- Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.
- Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal kreativitas.

Perbedaan aliran nativisme, emperisme, dan konvergensi

a. Aliran nativisme
Aliran nativisme merupakan pendapat dari A.Schopenhaver yang menyatakan bahwa pada perkembangan anak, faktor keturunan yang lebih mempengaruhi daripada faktor lingkungan, misalnya seorang bapak yang sifatnya jahat, kemungkinan besar anaknya pasti akan menjadi penjahat walaupun lingkungan tempat mereka tinggal merupakan lingkungan yang tergolong baik.

b. Aliran emperisme
Aliran emperisme dikemukakan oleh John Locke yang menyatakan bahwa pada perkembangan anak, faktor lingkungan lebih berperan daripada faktor keturunan. Misalnya seorang anak yang memiliki keturunan yang bersifat baik, tetapi lingkungan disekitarnya buruk atau teman-teman yang sering diajaknya bermain berprilaku buruk, pasti si anak akan meniru kebiasaan tersebut, karena pergaulan sangat berpengaruh pada tingkah laku pada anak, khususnya dikalangan remaja.

Faktor yang menghalangi dan mendukung adanya perkembangan

a. Faktor yang menghalangi perkembangan

- Kemunduran tingkat perkembangan

Kemunduran tingkat perkembangan disebabkan oleh didikan yang kurang tepat pada anak, sehingga anak bukan mengalami kemajuan tapi malah mengalami kemunduran, misalnya anak dipaksa harus melakukan sesuatu yang belum saatnya untuk melakukan itu hal tersebut akan berpengaruh pada kemunduran tingkat perkembangan pada anak.

- Tidak ada bimbingan

Kurangnya bimbingan pada anak juga sangat berpengaruh, misalnya anak tidak dibimbing pada saat belajar berjalan, pasti anak tersebut tidak akan pernah bisa berjalan, dan walaupun bisa pasti tidak seperti anak normal biasanya, jadi bimbingan itu sangat perlu untuk perkembangan pada anak.

Kebutuhan dasar individu menurut A H Maslow

Kebutuhan dasar individu menurut A H Maslow adalah Maslow mengemukakan bahwa manusia memiliki lima kebutuhan yang bertingkat. Motivasi manusia dipengaruhi oleh kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi. Kebutuhan manusia bersifat hierarkis, artinya pemenuhannya dilakukan secara bertingkat. Tingkatan tersebut ada lima tahap yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis, berupa sandang, pangan, papan, dan kebutuhan biologis.
b. Kebutuhan rasa aman, misalnya terbebas dari rasa sakit, ancaman PHK.
c. Kebutuhan sosial, kepemilikan, dan cinta, misalnya kebutuhan untuk berteman, menjadi anggota organisasi.
d. Kebutuhan psikologis, misalnya berupa pujian.
e. Aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk bertindak sesuai dengan kemauan dan bakatnya.

Implikasi proses penyesuaian diri remaja terhadap pendidikan

Lingkungan sekolah sangat berpengaruh pada perkembangan jiwa remaja, karena selain berfungsi sebagai pengajaran, sekolah juga berfungsi sebagai transformasi norma.
Dalam hal ini sekolah memiliki peranan yang tidak jauh dari keluarga, terutama wali kelas dan guru-guru BP.
Maka untuk tujuannya itu sekolah:

Makalah Tentang Perkembangan Hubungan Sosial Remaja

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perkembangan Hubungan Sosial
Manusia tumbuh dan berkembang pada masa bayi ke masa dewasa melalui beberapa langkah dan jenjang . Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangan itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan .Interaksi sosial merupakan proses sosialisasi yang mendudukan anak sebagai insan yang secara aktif melakukan proses sosialisasi. Bersosialisasi pada dasarnya merupakan proses penyesuaian diri terhadap lingkungan kehidupan sosial .
Hubungan sosial merupakan hubungan antarmanusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian, tingkat hubungan sosial juga berkembang menjadi amat kompleks. Pada jenjang perkembangan remaja, seorang remaja bukan saja memerlukan orang lain demi memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi mengandung maksud untuk disimpulkan bahwa pengertian perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.

PANDUAN MENULIS PAPER

A. Pendahuluan
Sebagian besar mata kuliah dalam ilmu filsafat mensyaratkan mahasiswa untuk menulis paper. Karena itu mengetahui seperti apa paper akademik dalam ilmu filsafat adalah sangat penting. Kebanyakan paper filsafat adalah paper kepustakaan. Ini berarti bahwa paper yang ditulis mahasiswa harus mengikuti tata cara pengutipan yang benar dan memiliki daftar pustaka yang tersusun dengan baik. Jika sebuah paper, teknik pengutipan dan susunan daftar pustaka tidak mengikuti aturan atau format yang ditentukan maka hasilnya akan bisa mengurangi nilai dari paper itu.
Jangan pernah ragu-ragu untuk menghubungi dosen atau pembimbing akademik jika anda merasa tidak mengetahui paper atau tugas-tugas penulisan akademik yang lain yang diminta dari anda oleh seorang dosen.

B. Memilih Topik untuk Paper
Dalam sebagian kasus, dosen akan memberikan daftar topik yang dapat dipilih untuk ditulis oleh mahasiswa. Dalam kasus yang lain, mahasiswa mungkin diijinkan memilih topik sesuai dengan pilihannya dalam ruang lingkup sebuah mata kuliah. Dalam semua kasus itu, topik yang ditulis oleh mahasiswa harus dielaborasi dan dibatasi secara jelas. Topik tidak boleh terlalu luas, dan juga tidak boleh terlalu sempit. Pelajari kembali bagaimana cara memilih dan menentukan topik seperti yang sudah didiskusikan dalam bab sebelumnya. Cara terbaik untuk mendapatkan sebuah topik adalah dengan pergi ke perpustakaan dan mempelajari sebuah buku yang berhubungan dengan tema yang akan ditulis (misanya tentang ’Keadaan Alamiah’) dan kemudian lihat apakah anda dapat menemukan topik dengan cara membatasinya, misalnya, berdasarkan pikiran tokoh dengan membandingkan keadaan alamiah (state of nature) menurut Thomas Hobbes dan John Locke. Cara lain untuk menemukan topik adalah dengan mengamati literatur dari sebuah mata kuliah atau bibliografi dari salah satu buku atau artikel yang dipergunakan dalam sebuah mata kuliah.