Teori Belajar Kognitif

I. Prinsip dasar psikologi kognitif

Psikologi kognitif

Psikologi kognitif adalah kajian studi ilmiah mengenai proses-proses mental atau pikiran. Bagaimana informasi diperoleh, dipresentasikan dan ditransfermasikan sebagai pengetahuan. Psikologi kognitif juga disebut psikologi pemrosesan informasi.

Tingkah laku seseorang didasarkan pada tindakan mengenal/ memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi.

Prinsip dasar psikologi kognitif

* Belajar aktif
* Belajar lewat interaksi sosial
* Belajar lewat pengalaman sendiri

Teori psikologi kognitif berkembang dengan ditandai lahirnya teori Gestalt (Mex Weitheimer) yang menyatakan bahwa pengalaman itu berstruktur yang terbentuk dalam suatu keseluruhan.

Ada 2 hukum wajib dalam teori Gestalt:

- pragnaz (kejelasan)

- closure (totalitas)

Konsep yang penting dalam teori ini INSIGHT, yaitu: pengmatan atau pemahaman mendadak terhadap hubungan antara bagian-bagian di dalam suatu situasi masalah.

A. Teori Belajar Cognitive-Field dari Lewin

Bertolak pada teori Gestalt, Lewin mengembangkan teori belajar berdasarkan Life Space (dunia psikologis dari kehidupan individu). Masing – masing individu berada di dalam medan kekuatan psikologis, medan itu dinamakan Life Space yang terdiri dari dua unsure yaitu kepribadian dan psikologi social.

Ia menyatakan bahwa tingkah laku belajar merupakan usaha untuk mengadakan reorganisasi/ restruktur (dari isi jiwa). Tingkah laku merupakan hasil dari interaksi antar kekuatan baik dari dalam (tujuan, kebutuhan, tekanan batin, dan sebagainya) maupun dari luar (tantangan, permasalahan).

SISTEM INFORMASI

Konsep Dasar Sistem
Sistem : kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Karakteristik Sistem :
• Memiliki komponen ;
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu

Menginstal dan Mendiagnosa Perbaikan Perangkat Jaringan

A. STANDAR KOMPETENSI
Menginstalasi dan mendiagnosa perbaikan perangkat jaringan
local (LAN)
B. KOMPETENSI DASAR
• Memasang kabel UTP pada jaringan
• Memasang jaringan nirkabel
• Menginstal non manageable switch pada jaringan
• Mendiagnosa jaringan lokal
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan Pembelajaran siswa diharapkan
dapat :
• Mengerti dan memahami media komunikasi
• Mengerti dan memahami jenis-jenis kabel
• Mengerti dan memahami standar pengkabelan
• Menginstalasi kabel UTP pada jaringan
• Menginstalasi jaringan nirkabel
• Menginstalasi jaringan local
• Mendiagnosa jaringan local

D. URAIAN MATERI
Kabel merupakan jalur untuk memindahkan informasi (data) dari
satu perangkat ke perangkat yang lain. Ada beberapa macam
kabel yang digunakan pada jaringan local (LAN). Suatu jaringan
dapat menggunakan satu jenis kabel ataupun lebih dari satu
jenis kabel. Pemakaian kabel harus disesuaikan dengan topologi
jaringan, protocol dan ukuran.
Unshielded Twisted Pair
Twisted Pair memiliki dua jenis : Shielded dan unshielded.
Unshielded twisted pair (UTP) merupakan kabel yang umum dan
sering digunakan pada jaringan lokal.
Kabel UTP terdiri atas 8 wire yang ditandai dengan 8 warna
berbeda, dibuat menjadi 4 pasang wire yang dibungkus sebuah
jaket pengaman. Masing-masing pasangan kabel tersebut saling
melilit (twisted) antara satu wire dengan wire lainnya.
Type Use
Category 1 Voice Only (Telephone Wire)
Category 2 Data to 4 Mbps (LocalTalk)
Category 3 Data to 10 Mbps (Ethernet)
Category 4 Data to 20 Mbps (16 Mbps Token Ring)

Category 5 Data to 100 Mbps (Fast Ethernet)
Kabel UTP yang banyak digunakan untuk Local Area Network
adalah UTP Category 5 terutama kategori 5e.
Untuk menghubungkan satu peralatan jaringan dengan
peralatan yang lain, maka pada dua ujung kabel UTP tersebut
diberikan konektor UTP atau yang lebih dikenal sebagai RJ-45.
Konektor RJ-45 memiliki 8 port yang sesuai dengan jumlah wire di
dalam jaket UTP. Kedelapan wire tersebut harus dimasukkan ke
dalam port-port RJ-45 dan harus dikunci agar tidak terlepas.
Untuk itu diperlukan alat yang disebut Crimping Tool.
EIA / TIA (Electrical Industry Association/Telecomunication
Industry Association) telah mengeluarkan standar urutan kabel
UTP yang disebut standar internasional. Ada 2 standar urutan
kabel.
1. Kode Warna T-568A
No Urutan Warna Tugas dalam
Transmisi
1 Hijau/putih RD+ (Data Terima +)
2 Hijau RD- (Data Terima -)
3 Orange/putih TD+ (Data Kirim +)
4 Biru NC (tidak dipakai)
5 Biru/putih NC (tidak dipakai)
6 Orange TD- (Data Kirim -)
7 Coklat/putih NC (tidak dipakai)
8 Coklat NC (tidak dipakai)

MEDIA PENYIMPANAN DATA

A. Pengertian
Media penyimpanan data dalam computer disebut sebagai memory atau storage. Dalam hal ini pengertian memory terbagi menjadi 2, yaitu internal memory dan external memory. Internal memory merupakan suatu memory yang terletak di dalam CPU, sedangkan memory yang terletak di luar CPU dikatakan sebagai external memory.

B. Macam-macam Media Penyimpanan Data
I. Internal Memory
Adalah suatu memory yang terletak di dalam CPU. Setiap data yang tersimpan akan ditempatkan dalam alamat tertentu sehingga computer dapat dengan cepat menemukan data yang dibutuhkan. Besar kecilnya computer ditentukan oleh besar kecilnya memori yang dimiliki. Pada dasarnya memori ini mempunyai sifat volatile, memori akan dapat bekerja jika ada aliran arus listrik. Dan memori jenis ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai media penyimpanan secara maksimal, tidak dapat bekerja sebagai work area dari system computer secara nyata.
Internal memori terdiri dari:
a. ROM (Read Only Memory)
Berfungsi untuk menyimpan pelbagai program yang berasal dari pabrik computer. Sesuai dengan namanya, ROM (Read Only Memory), maka program yang tersimpan dalam ROM, hanya bisa dipakai oleh para pemakai.
ROM bisa diibaratkan sebuah tulisan yang sudah tercetak, di mana pemakai hanya bisa melakukan pembacaan data yang ada di dalamnya tanpa bisa melakukan perubahan apapun pada tulisan yang ada. ROM biasanya berisi instruksi/program khusus yang bisa digunakan pemakai untuk memanfaatkan computer secara maksimal. ROM menyimpan program yang berasal dari pabrik dalam bentuk komponen padat, sehingga tidak akan mengalami gangguan seandainya aliran listrik terputus.
Jika sebuah PC dinyalakan, program yang ada di dalam ROM segera mencari lokasi yang diginakan untuk menyimpan operating system apakah terdapat pada disket ataupun hardisk. Jika ditemukan, maka operating system ini segera dipindahkan ke dalam RAM. Tahap ini dikenal sebagai boot-up. Untuk selanjutnya, program-program aplikasi seperti, windows dan lainnya juga dipindahkan ke dalam RAM, dan sekarang computer siap digunakan oleh pemakai.
ROM biasanya berisi: program BIOS (Basic Input Output System), program ini berfungsi untuk mengendalikan perpindahan data antara microprocessor ke komponen lain yang meliputi keyboard, monitor, printer, dan lainnya. Program BIOS juga mempunyai fungsi untuk self-diagnostik, atau memeriksa kondisi yang ada dalam dirinya. Program Linkage/Bootstrap, bertugas untuk memindahkan operating system yang tersimpan di dalam disket untuk kemudian ditempatkan di dalam RAM.
Misalnya, dengan memberi instruksi “SIMPAN” pada sebuah file MS-Word, makasinyal ini segera dikirim ke operating system. Operating system memeriksa apakah file yang ada benar-benar dapat disimpan, misalnya nama file sudah benar, disket yang digunakan tidak dalam posisi “read only” dan sebagainya. Jika semua sudah benar, maka operating system segera menggerakan peralatan yang ada untuk menyimpan file yang bersangkutan di bawah pengawasan BIOS.

ASPEK PSIKOPEDAGOGIK DALAM SASTRA ANAK

Rentang kehidupan manusia dibagi ke dalam beberapa tahapan. Dimulai dengan
periode pranatal, masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, masa
usia pertengahan, hingga berakhir pada masa lanjut usia. Pembagian tahapan ini
didasari bentuk-bentuk perkembangan dan pola perilaku yang khas bagi usia tertentu.
Setiap individu melalui satu periode dan kemudian berkembang menuju periode
sesudahnya.
Perkembangan yang ditandai dengan perubahan tersebut menuntut kesadaran
individu atas perubahan yang terjadi pada dirinya, sehingga dia mampu bersikap
dengan jelas terhadap perubahan-perubahan tersebut. Perkembangan dalam hal ini
merupakan serangkaian perubahan progresif sebagai akibat dari proses kematangan
dan pengalaman. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan :
a. Perubahan akan terjadi bila individu memperoleh bantuan atau bimbingan untuk
membuat perubahan.
b. Perubahan akan terjadi bila orang-orang yang dihargai memperlakukan individu
dengan cara-cara yang baru atau berbeda.
c. Perubahan akan terjadi bila ada motivasi yang kuat dari pihak individu untuk
membuat perubahan. Bila perilaku memperoleh persetujuan sosial, maka hanya
ada sedikit motivasi untuk membuat perubahan. Sebaliknya bila perilaku
menimbulkan ketidaksetujuan sosial, maka akan timbul motivasi yang kuat untuk
berubah (Hurlock, 1980 : 6).


Sebuah fakta penting yang harus diketahui dalam kaitannya dengan
perkembangan individu adalah bahwa setiap tahapan perkembangan memiliki pola
perilaku yang khas. Pola tersebut ditandai dengan periode equilibrium, yaitu periode
ketika individu dengan mudah menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan dan
kemudian berhasil membuat penyesuaian diri dan penyesuaian sosial yang baik.
Periode ini kemudian diikuti oleh periode disequilibrium, yaitu periode ketika individu
mengalami kesulitan penyesuaian yang menimbulkan penyesuaian diri dan sosial yang
buruk. Kedua periode tersebut terdapat dalam semua tahap perkembangan.
Setiap tahap perkembangan memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus
dijalani atau dilalui. Tugas perkembangan mengisyaratkan tiga macam tujuan yang
berguna, yaitu :
a. Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan
masyarakat
b. Sebagai motivasi untuk melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok social
c. Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang akan mereka hadapi
dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka (Hurlock, 1989 : 9).
Tugas perkembangan tersebut memerlukan penyesuaian diri dengan
lingkungannya. Penyesuaian diri selalu sulit dan disertai bermacam ketegangan
emosional. Periode yang paling banyak menimbulkan kesulitan adalah periode remaja.
Periode ini dimulai ketika seorang anak matang secara seksual dan berakhir saat dia
matang secara hukum sebagai orang dewasa. Pada umumnya masa remaja dimulai
pada usia 13 tahun dan berakhir pada umur 21 tahun. Masa ini sering dibagi menjadi
remaja awal ( 13 – 17 tahun) dan remaja akhir (17 – 21 tahun).
Havighurst (Hurlock, 1989 : 10) menjelaskan tugas perkembangan sepanjang
periode remaja, yaitu